Hutan hujan: Tanya dan jawab

Hamparan hijau hutan hujan yang nampak sepadu sebenarnya tidak begitu bila dibandingkan dengan kesan pandangan pertama. Pada dasarnya terdapat 4 tingkat. Wilayah tanah dan dunia air, semak dan belukar serta wilayah mahkota dan „Penthouse“ dengan pohon-pohon raksasa yang menjulang tinggi. Mereka semua memiliki penghuni sendiri yang sangat khas. Banyak makhluk hidup yang telah membentuk simbiosis – mereka saling memanfaatkan satu sama lain. Kerja sama di hutan hujan punya arti yang sangat vital. Bagi yang bisa optimal menyeleraskan gaya hidupnya bisa bertahan hidup disini.

Disini sangat gelap. Hanya 1 sampai 2% sinar yang bisa masuk melewat rimbunan daun-daunan yang sampai ke permukaan tanah. Banyak jamur, lumut dan pakis yang berkembang di sini. Bibit pepohonan besar hanya punya kesempatan berkecambah jika ada satu pohon yang tumbang sehingga cahaya bisa menembus kanopi hutan. Bibit dan liana akan tumbuh cepat. Dengan begitu tumbuh pula di permukaan atas tanah sebuah ruang untuk tumbuhan epifit (bahasa ilmiah „Epiphyten“, contohnya anggrek) dan juga akan membentuk habitat baru bagi ratusan hewan. Contoh bagus dari ketergantungan satu sama lain di hutan hujan adalah bunga rafflesia yang tumbuh di Asia Tenggara. Bunganya yang besar berdiameter 1 meter dan beratnya hingga 7 kilogram memerlukan waktu hingga 1 tahun untuk pertumbuhannya – selanjutnya bunga ini berkembang hanya beberapa hari saja. Untuk penyerbukan, dimana bunga rafflesia tumbuh tepat di atas tanah, tumbuhan ini tergantung pada serangga tertentu. Bau dan warna bunga rafflesia sangat menarik serangga. Selain itu sebagai tanaman parasit rafflesia tergantung pada tumbuhan inang tertentu, contohnya liana. Jika liana mati, maka mati pula rafflesia.

Setiap pengunjung hutan hujan yang berjalan di hutan belantara Amerika Selatan yang mengarahkan pandangannya ke permukaan tanah, akan melihat sesuatu yang menyolok. Ia akan melihat prosesi semut pemakan dedaunan yang membawa potongan bunga dan buah ke sarangnya. Tidak seperti yang orang kira, di sarangnya mereka tidak langsung memakan panennya. Mereka olah itu untuk dijadikan jamur. Jamur ini tumbuh di lubang-lubang sarang semut dan memberikan makanan bagi semut dan larvanya.   

Di sungai-sungai di wilayah amazon hidup diantaranya sekitar 3500 jenis ikan seperti lumba-lumba sungai yang berwarna merah muda dan berbagai jenis hewan lainnya. Disana juga terdapat berbagai macam jenis-jenis ular serta ikan piranha yang menjadi mitos di hutan hujan. Ikan yang berwarna oranye abu-abu ini memangsa ikan kecil, moluska, buah-buahan dan bibit-bibitan sebagai sumber utama makanannya. Hanya dalam musim kering ikan ini berbahaya, jika mereka bergabung menjadi satu kelompok untuk memangsa makanannya. Kadal basilisk meskipun tidak hidup di air namun dengan kaki panjangnya dan jari kakinya yang bersisik bisa lari diatasnya seperti dalam mengejar mangsanya dan melarikan diri dari ancaman.

Wilayah tajuk merupakan ruangan di hutan hujan dimana di dalamnya hidup hewan dengan jumlah yang terbanyak. Tinggi wilayah tajuk antara 25 sampai 45 meter diatas permukaan tanah. Di sana hidup selain katak terbang, ular terbang juga tokekterbang(gekko) dan cicak terbang (cekibar; zool. draco volans).Katak yang terbang ini mempunyai kulit diantara jari kakinya yang bisa direntangkan seperti parasut. Beberapa diantaranya tidak meninggalkan tajuk pohon selama hidupnya. Mereka berkembang biak juga di pohon itu dengan jalan meletakkan telurnya ke dalam corong tumbuhan bromelia yang dipenuhi air. Disanalah berkembang berudu dan meninggalkan corong tersebut bila mereka sudah dewasa. Ular terbang hidup di hutan-hutan Asia Tenggara. Mereka melayang ke bawah melewati tajuk dari pohon ke pohon. Untuk gerakan ini mereka membuat tubuhnya melempeng seperti sebuah layar dan bertahan sedemikian rupa di udara dengan gerakan menyerupai gelombang. Lainnya yang juga sangat memukau adalah banyaknya kupu-kupu di hutan hujan. Beberapa diantaranya mempunyai lebar sayap hingga 30 cm dan merupakan yang terbesar di dunia.

Juga di pucuk yang tertinggi di hutan rimba dengan tinggi 60 meter juga ada banyak kehidupan. Ruangan ini terbentuk oleh pohon-pohon raksasa tertinggi, seperti pohon kapuk, kacang brazil dan mahoni. Tajuknya terhampar seperti sebuah pulau dari lautan daun-daunan yang di bawahnya terletak pepohonan yang bertingkat-tingkat. Apakah ada makhluk hidup yang hidup disana belum bisa diketahui karena sulitnya menembus ke atas. Kalong dan monyet bisa juga ditemukan tanpa harus menembus ke atas. Juga burung parkit matahari, burung makaw dan elang harpy yang termasuk burung pemangsa terbesar di dunia. Elang harpy memangsa hewan sloth, burung makaw dan hewan coatis. Namun serangga yang hidup di wilayah tajuk hingga kini masih belum diteliti.

Sejak ribuan tahun penduduk hutan hujan tropis memanfaatkan tanamannya sebagai obat. Hutan hujan merupakan apotik alam terbesar di dunia. Seperti pohon darah naga yang mengeluarkan getah merah yang disebut sebagai plester cair yang menyembuhkan yang bisa mencegah peradangan. Dari pohon kina akan diperoleh kina. Obat anti malaria ini digunakan penduduk sudah sejak lama untuk menanggulangi demam. Kacang kalabar yang tumbuh di hutan Afrika Barat digunakan sebagai obat anti glaukoma dan tekanan darah tinggi. Tumbuhan di hutan hujan juga menghasilkan banyak zat khasiat untuk terapi kanker. Tidak hanya manusia yang memanfaatkan apotik tumbuh-tumbuhan, orang utan juga tahu tumbuhan mana yang digunakan untuk mencegah malaria atau migran. Di areal seluas 300 hektar orang utan mengenal setiap pohon dan tumbuhan dan mengerti betul kapan dan buah-buahan yang mana yang sudah matang.

Sekitar 13 juta hektar hutan di dunia berkurang tiap tahunnya, paling banyak di wilayah tropis. Sekitar tahun 2001 hingga 2010 tiap tahunnya 10,4 juta hutan tropis ditebang, 6,3 juta hektar diantaranya adalah hutan primer. Tiap menitnya mesin gergaji, buldoser dan pembakaran dan pemotongan hutan memusnahkan hutan yang luasnya sekitar 40 kali luas lapangan sepakbola – untuk industri mebel dan kayu serta untuk penanaman besar-besaran minyak sawit, tebu dan kedelai. Bahkan juga pertambangan tembaga, emas dan pembangunan bendungan menyebabkan paru-paru hijau bumi kita mati. Orang utan, harimau dan burung tukan membutuhkan hutan untuk hidup. Tiap hutan yang ditebang besar kemungkinan sebagai penyebab punah selamanya beberapa jenis hewan dan tumbuhan – tiap harinya ditafsir sekitar 150 jenis. Hasil ini setelah satu tahun dapat dibandingkan dengan kerusakan alam total di Jerman.

Bagi 60 juta masyarakat adat, hutan hujan adalah tanah airnya, tempat spiritualnya, sumber makanannya, obat-obatannya dan bangunan rumahnya. Mereka hidup harmonis dengan alam, berarti tidak merusaknya dan sangat tergantung dengan hutan. Organisasi Survival International melaporkan terdapat sekitar 150 kelompok masyarakat adat yang tinggal di hutan tanpa kontak dengan dunia luar, dalam isolasi sukarela; contohnya suku Awa di wilayah Amazon Brasil. Pengrusakan hutan, gelombang imigrasi dan penyakit yang datang dari luar menyebabkan pola hidup mereka bahkan juga sering daya bertahan hidupnya terancam. Menurut keterangan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) terdapat 300 juta manusia hidup di hutan. Namun tidak hanya bagi warga hutan yang percaya bahwa hilangnya hutan berarti bahaya. Kita semua juga seperti mereka merasa kehilangan paru-paru hijau dunia. Kita membutuhkan hutan hujan sebagai penampung CO₂ untuk meregulasi iklim dunia. Bila wilayah hutan hujan lenyap, dampaknya bisa sampai ke Eropa. Selain itu peradaban manusia akan kehilangan warisan yang sangat berharga dengan punahnya setiap hewan dan tumbuhan. Berbeda dengan masalah lingkungan yang bisa dipecahkan, masalah tersebut di atas berarti hilang untuk selamanya.

Selamatkan Hutan Hujan bekerja aktif sejak tahun 1986 untuk menjaga kelestarian ekosistim dunia. Kami ingin melindungi hutan beserta penghuninya – manusia, hewan dan tumbuhan – dari kepentingan bisnis. Untuk itu kami langsung membantu di tempat kelompok-kelompok yang berjuang bagi perlindungan hutan, hak-hak masyarakat adat, kemajuan sosial dan perkembangan lingkungan dan sosial yang sesuai. Dengan kampanye protes menentang eksploitasi alam kami buat kesadaran di masyarakat dan kami secara langsung menuntut kepada pihak yang bertanggung jawab adanya perubahan kebijakan. Dengan dana sumbangan kami membantu pembelian dan pelestarian hutan hujan serta – bila perlu – menempuh langkah hukum bagi perlindungan hutan. Kami memberikan layanan informasi tentang keterlibatan Jerman pada perusakan hutan hujan, penyebab-penyebabnya serta membeberkan nama pelakunya. Dengan layanan informasi ini kami juga ingin menggugah sikap konsumtif masyarakat.

- Bicaralah dengan teman, kenalan dan keluarga Anda tentang hutan hujan dan ancamannya. Ajaklah mereka mengenal kerja Selamatkan Hutan Hujan dan anjurkan mereka untuk mendukung aksi protes kami – setiap orang bisa melbatkan diri!

- Dukunglah kerja Selamatkan Hutan Hujan dengan sumbangan untuk perlindungan hutan-hujan di seluruh dunia atau sumbangan untuk tema yang Anda sukai atau sumbangan untuk daerah tertentu

-. Bergabunglah dengan aksi protes kami.

- Kami juga bersedia menyediakan Anda daftar untuk di cetak yang bisa Anda bawa ke tempat kerja, ke sekolah atau ke tempat usaha Anda.

- Anda juga bisa mengorganisasi mengumpulkan sumbangan di sekolah, universitas atau di tempat kerja. Dengan bentuk layanan informasi seperti ini akan membuat lebih banyak lagi orang yang tergugah akan pentingnya perlindungan hutan hujan dan Anda mendukung kerja kami langsung dengan sumbangan.

Cari tahulah lewat halaman-halaman topik kami, bagaimana sikap konsumtif Anda berdampak pada hutan hujan dan apakah ada bentuk alternatif dari produk-produk yang merusak lingkungan hidup.