Perlindungan hutan hujan membutuhkan kita semua
Pohon-pohon raksasa bertumbuhan di hutan desa Tongka (© Save Our Borneo)
Suku Ka’apor memetakan wilayahnya (© RdR/ Klaus Schenck)
Pertambangan tembaga mempunyai dampak sangat buruk bagi manusia (© Accion Ecológica)
Suku Awyu menentang perkebunan kelapa sawit (© Pusaka)
Kawasan lindung menjamin keberlangsungan hidup simpanse (© Sonja Metzger/ WCF)
Pusat pembibitan suku Batwa (© RdR/Mathias Rittgerott)
1 Des 2024
Perusakan lingkungan sangat membebani penduduk di belahan bumi selatan. Semua mitra kami berjuang mencegah bencana ini: menentang perusahaan perkebunan dan tambang, melacak penebang kayu ilegal dan penyelundup hewan, memperjuangkan hak atas wilayah dan hutan adat serta menggugat kasus penggusuran dan penebangan di pengadilan. Kami berada di pihak mereka. Suara dan donasi Anda juga sangat membantu.
Kayu tropis
Di Brasil kelompok masyarakat adat Ka’apor mempertahakan salah satu wilayah hutan hujan yang masih tersisa di tenggara amazon. Mereka menentang penebang pohon ilegal dan pemburu liar - bahkan memindahkan desa-desa mereka ke perbatasan wilayah untuk mencegah penyusup. Dengan pola hidupnya mereka melestarikan alamnya hingga kini.
Walau Nigeria telah kehilangan banyak hutannya, namun di negara bagian Cross River masih ada hutan rimba yang dihuni gorila. Yang luar biasa adalah masyarakat adat Ekuri yang sejak berpuluh-puluh tahun melindungi hutannya dari penebang kayu ilegal.
Pertambangan
Pulau Sulawesi merupakan titik pusat industri nikel dunia. Bagi penduduk setempat perusakan sumber kehidupan mereka adalah bencana. Bersama Aliansi Sulawesi kami turut berpartisipasi melindungi lingkungan dari perusakan.
Masyarakat Ekuador berjuang menentang perluasan pertambangan tembaga, dimana ribuan hektar hutan hujan amazon telah ditebang untuk proyek tersebut. Bersama mitra kami Acción Ecológica, kami telah membuat satu studi untuk mencegah bencana berikutnya bagi penduduk dan alam mereka.
Perkebunan
Sejak lebih dari 100 tahun sudah ada perkebunan kelapa sawit di Republik Demokratik Kongo - sekian lamanya juga warga setempat menderita akibat kemiskinan, pencurian lahan dan kekerasan. Mitra kami RIAO-RDC mendampingi warga setempat untuk mendapatkan hak-haknya.
Di Papua kelompok masyarakat adat Awyu menggugat rencana pemerintah Indonesia memberikan izin operasi perusahaan minyak sawit di hutan hujan mereka yang masih utuh. Atas kegigihan mempertahankan hutan dan hak atas tanah, suku Awyu mendapatkan penghargaan jurnalis yang bergengsi.
Biodiversitas dan perlindungan iklim
Lahan basah tidak dapat dipisahkan dari biodiversitas dan perlindungan iklim. Demikian usaha mitra kami Aceh Wetland Foundation melestarikan hutan bakau, hutan gambut dan rawa-rawa lainnya yang tersisa di provinsi Aceh dan menaturalisasi kembali wilayah-wilayah yang sudah rusak.
Wilayah lindung memiliki arti sangat penting bagi keberlangsungan hidup simpanse yang nyaris punah. Di Liberia mitra kami Wild Chimpanzee Foundation membantu patroli dari Eco-Guards di Taman Nasional Sapo dan Grebo-Krahn dan bekerja sama erat dengan warga setempat.
Masyarakat adat dan HAM
Wilayah hutan yang kecil milik Kooperasi Túumben K’óoben di semenanjung Yucatán (Meksiko) memiliki keanekaragaman ekologis yang tinggi. Kelompok perempuan masyarakat adat Maya melindungi hutannya dari perusakan demi generasi mereka yang akan datang.
Masyarakat adat merupakan penjaga alam yang terbaik. Hal ini juga ditekankan oleh Komisi HAM Afrika dalam keputusannya: Para hakim memberikan hak suku Batwa yang sebelumnya digusur dari Taman Nasional Kahuzi-Biega di Republik Demokratis Kongo, untuk kembali ke kampung halamannya.
