Restu dari leluhur: pendakian Gunung Sebayan

kelompok pendaki di dalam hutan Bagun jam 4.30, pukul 8.45 tim pendaki tiba di Sungai Muhur (© YIHUI) rumah panjang yang kuno Jika semangat lemah, banyak halangan yang akan dihadapi dalam perjalanan (© YIHUI) Hutan di Gunung Sebayan Tutupan hutan megah dengan tegakkan-tegakan beragam jenis kayu endemik, suara deru gemericik, air sungai berlahan nampak terdengar dan suara-suara beragam hewan semakin ramai (© YIHUI) Laki-laki dengan keranjang Kiri dan kanan jalur adalah lembah yang banyak jurangnya, jalurnya curam, perbahan vegetasi pun mulai nampak, pohon-pohon khas dan didominasi dengan pohon cemara (© YIHUI) Tim pendaki yang ceria dengan bendera di dalam hutan Setibanya di puncak, kami menggelar ritual dengan penuh khidmat dan memohon izin kepada roh leluhur agar mau mengabulkan hajat pendaki, terutama masyarakat adat Dayak Tomun. (© YIHUI)

23 Okt 2024

Masyarakat adat Dayak Tomun dari desa Kubung melakukan pendakian ke Gunung Sebayan di Kalimantan agar mendapat restu dari leluhur dan dipermudah jalan untuk mendapatkan pengakuan sebagai Masyarakat Hukum Adat. Mitra kami YIHUI melaporkan tentang pendakian Gunung Sebayan

Melihat dari dekat Kearifan Lokal Masyarakat Adat Dayak Tomun desa Kubung, Penjaga Harmoni Alam dan Manusia

Di Kalimantan masih ada desa di dalam hutan lestari. Misalnya desa Kubung tempat tinggal suku Dayak Tomun. Mayarakat adat Dayak Tomun berjuang untuk diakui sebagai Masyarakat Hukum Adat (MHA). Pengakuan diperlukan untuk melindungi hutan dari perusakan oleh industri sawit dan kertas.

Mitra kami YIHUI bersama-sama dengan beberapa orang komunitas desa Kubung melakukan pendakian ke Gunung Bt. Sebayan. Tujuan utama pendakian tersebut adalah untuk melakukan Ritual Besajar atau Bernazar agar upaya masyarakat Kubung dalam mengajukan pengakuan sebagai Masyarakat Hukum Adat mendapat restu dari leluhur dan dipermudah jalan untuk mendapatkan pengakuan tersebut.

 

Masyarakat Adat Dayak Tomun yang tersebar luas di sepanjang aliran sungai Belantikan, sungai Batang Kawa, sungai Delang dan wilayah lainnya selama ratusan generasi telah memiliki penghormatan yang sangat mendalam terhadap alam dan lingkungan sebagai sumber kehidupan. Masyarakat adat Dayak Tomun memiliki pandangan bahwa hutan, gunung, sungai danau, tumbuh-tumbuhan serta seluruh mahluk hidup yang ada sebagai bagian (integral) tidak terpisahkan yang saling memiliki keterkaitan.

Gugusan 7 Puncak Gunung Bt. Sebayan 1.176 Meter diatas permukaan laut (mdpl) terletak di desa Hulu Jejabo Kecamatan Delang Kabupaten Lamandau. Gunung Bt. Sebayan memiliki makna sakral dan spiritual yang mendalam. Sebayan dianggap sebagai tempat bersemayamnya roh-roh leluhur dan kekuatan gaib dan juga dipercaya oleh masyarakat Dayak Tomun sebagai surga bagi pemeluk kepercayaan kaharingan di wilayah ini. Karena kepercayaan inilah, berbagai ritual dan pantangan khusus harus dilakukan sebelum dan selama pendakian.

 

Selain nilai spiritualnya yang tinggi, Gunung Sebayan juga merupakan Kawasan Hutan Lindung yang memiliki kekayaan alam luar biasa, beragam flora dan fauna yang ada masih terjaga sampai saat ini.

Sepanjang perjalanan berhari-hari, para pendaki melewati hutan lebat dan beberapa kali melintasi sungai-sungai kecil yang jernih dan sejuk airnya. Alam di wilayah ini seakan menyimpan sejuta misteri, suara burung berkicau dan gemericik air sungai menjadi iringan syahdu dalam perjalanan spiritual ini.

 

Sampai di Puncak Sebayan Tongah 3, pemandu melakukan ritual adat untuk meminta roh leluhur penghuni puncak SebayanTengah agar mau membukakan pintu bagi seluruh pendaki, meminta izin agar diperbolehkan masuk guna mencapai Puncak Sebayan Bungsu.

Setelah ritual selesai, para pendaki berkumpul dan menyampaikan permohonan dan harapan kepada para leluhur. Kemudian pendaki turun kembali dengan membawa harapan baru di hati, penuh keyakinan bahwa perjalanan sakral ini akan membawa berkah bagi seluruh masyarakat adat desa Kubung dan Dayak Tomun secara keseluruhan.

 

Masyarakat Adat, dengan kearifan lokal yang dimiliki dan telah diwariskan secara turun temurun antar generasi sejak dahulu kala. Hal ini telah memberikan bukti yang kuat bahwa masyarakat adat memiliki kemampuan yang sangat luar biasa dalam melestarikan sumber daya alam (SDA ) yang merupakan bagian tidak terpisah kandari seluruh aspek kehidupan mereka.

Pelajari lebih lanjut mengapa masyarakat adat adalah penjaga hutan terbaik. Baca bagaimana Dayak Tomun hidup selaras dengan alam dalam laporan tentang pendakian gunung Sebayan yang dapat dibaca dan di download disini:

Pendakian Gunung Sebayan Puncak Surga Roh Leluhur Dayak Tomun.pdf

Melihat dari dekat Kearifan Lokal Masyarakat Adat Dayak Tomun desa Kubung, Penjaga Harmoni Alam dan Manusia

  • Profil Desa Kubung
  • Keadaan Geografi, Demografi, Sosial dan Ekonomi
  • Sejarah Kepemimpinan Kubung
  • Sejarah Pengelolaan Wilayah
  • Zonasi
  • Penggunaan Lahan
  • Pengelolaan Hutan dan Lahan Berbasis Adat
  • Pendakian Gunung Bt. Sebayan, Puncak "Surga" Roh Leluhur Dayak Tomun

Pesan buletin kami sekarang.

Tetap up-to-date dengan newsletter gratis kami - untuk menyelamatkan hutan hujan!