„Kita membutuhkan margasatwa yang sungguh unik ini“ - Fauna Sulawesi
7 Jul 2024
Pulau Sulawesi merupakan hotspot biodiversitas. Tidak ada di tempat lain hidup begitu banyak jenis hewan endemik. Untuk itu mitra organisasi kami terus berjuang agar habitat hewan-hewan tersebut tidak lagi dirusak demi pertambangan.
„Dua ekor anoa di wilayah pertambangan!“ Media di Indonesia melaporkan tentang kejadian yang sungguh unik. Jarang manusia berjumpa dengan sapi kerdil ini. Anoa hidup menyendiri di hutan hujan Sulawesi. Meskipun mereka nampak kecil, tapi kita harus hati-hati.
Anoa adalah hewan liar. Mereka bisa berlari cepat dan menyerang dengan tanduknya. Beberapa penggangu telah mereka kejar hingga orang itu naik ke atas pohon dan anoa menunggunya di bawah. Berkat keberanian dan daya tahannya, anoa menjadi lambang perisai Sulawesi.
Tapi anoa sudah terancam punah. Kini hanya terdapat 5.000 ekor anoa. Di tahun-tahun belakangan ini jumlahnya turun drastis, sebab banyak hutan hujan yang telah ditebang demi pertambangan nikel, emas, pasir dan batuan. Anoa juga diburu untuk diambil daging, tanduk dan kulitnya.
Hewan lainnya di Sulawesi yang juga sangat terancam punah adalah burung maleo senkawor, burung enggang sulawesi dan babirusa. Tarsius sulawesi yang bermata besar dan monyet makaka hidup juga di surga hewan ini. Ilmuwan telah menghitung 7 jenis makaka dan sebelas jenis tarsius sulawesi. Dua jenis tarsius telah „ditemukan“ baru-baru ini.
Pernahkah Anda mendengar soa-soa dari genus Hydrosaurus? Baru ditemukan! Kenalkah Anda musang sulawesi? Satu jenis Viverridae! Sudah tahukah Anda bahwa 4.000 kilometer jauhnya dari Australia hidup hewan berkantung? Kuskus beruang, hewan berkantung dengan wajah beruang yang hidup di pohon-pohon.
Pulau Sulawesi merupakan sebuah „hotspot“ evolusi dan gudang biodiversitas. Di sini dalam jutaan tahun lalu, antara dunia fauna di Asia dan Australia, telah berkembang jenis-jenis hewan tersendiri. Di tempat lain tidak terdapat begitu banyak spesies, dibanding di Sulawesi. Sepertiga semua jenis burung dan hampir semua binatang mamalia (98%) adalah endemis. Terumbu karang, hutan bakau, karst yang masif, hutan hujan dan hutan pegunungan, semuanya membentuk sebuah mosaik indah dari berbagai habitat.
Anoa dan margasatwa yang unik di Sulawesi harus hidup terus dan tidak dihancurkan demi nikel, pasir dan perkebunan, demikian mitra kami setempat, yaitu Aliansi Sulawesi dan Jatam Sulteng, jaringan menentang pertambangan.