Selamatkan Hutan Uwentumbu dari pertambangan pasir
6 Jul 2024
Koalisi Petisi Palu-Donggala melakukan aksi demi penyelematan hutan hujan dan sumber air yang terancam oleh kegiatan pengalian pasir dan batuan untuk Ibu Kota Nusantara.
Koalisi Petisi Palu-Donggala menggelar aksi pembentangan spanduk di wilayah kawasan hutan dan sumber mata air Uwentumbu di kelurahan Buluri Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk upaya penyelamatan kawasan hutan dan sumber air yang terancam kegiatan pertambangan pasir dan batuan untuk kebutuhan Ibu Kota Negara Baru yang ada di Provinsi Kalimantan Timur.
Dari data yang dihimpun oleh Koalisi Petisi Palu Palu-Donggala, kawasan hutan dan sumber air Uwentumbu berpotensi masuk dalam konsesi Izin Usaha Pertambangan Batuan dan Pasir di keluarahan Buluri. Maka dari itu aksi ini adalah bagian dari upaya untuk menyelamatkan kawasan hutan dan sumber air tersisa dan terancam hilang jika izin tambang dibiarkan mengeksploitasi wilayah tersebut.
Mata air Uwentumbu dulu terkenal sebagai sumber air yang tidak pernah habis dan langsung dapat diminum. Sebelum ada aktivitas pertambangan, sungai Nggolo di kelurahan Buluri masih dimanfaatkan oleh warga untuk mencuci, mandi, dan kebutuhan lainnya. Kini Koalisi Petisi Palu-Donggala khawatir, sumber mata air terakhir akan hilang.
Koalisi Petisi Palu-Donggala terdiri dari gabungan organisasi masyarakat sipil dan organisasi mahasiswa di kota Palu, seperti Jatam Sulteng, Walhi Sulteng, Organisasi Mahasiswa Himasos, Senat Mahasiswa UIN.
Koalisi Petisi Palu-Donggala bergabung untuk mamancing perhatian atas kerusakan lingkungan hidup. Baru bulan Mei yang lalu, koalisi tersebut pernah menggelar aksi bagi-bagi masker karena dampak buruk penggalian pasir bukan hanya kepada lingkungan tetapi juga kepada kesehatan warga.
IKN berdampak buruk bagi kesehatan
Pertambangan batu dan pasir untuk kebutuhan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur – yang hanya dipisahkan oleh Selat Makassar – menjamur di sepanjang pesisir kota Palu hingga kabupaten Donggala.
Sepanjang pesisir teluk Palu ditemui banyak bukit gundul dan terpangkas akibat pengalian yang masif. Pertambangan itu mengakibatkan polusi udara dan debu hitam yang berterangan di permukiman warga.
Menurut data Koalisi Petisi Palu-Donggala, dalam dua tahun terakhir ini ribuan warga di kawasan pengalian pasir terkena ganguan kesehatan ISPA. Menurut koalisi tersebut pemerintah belum memberikan respons yang memadai.
.