Demo di depan pabrik Tesla di Grünheide, Berlin, Jerman: Selamatkan Hutan Hujan mengkritik ekploitasi sumber daya bagi mobil listrik
9 Mar 2024
Selamatkan Hutan Hujan hari Minggu 10 Maret berdemonstrasi menentang perluasan pabrik Tesla di Grünheide, Berlin, Jerman. Kami mengingatkan konsumsi sumber daya yang besar terhadap mobil listrik - pertambangan nikel bagi mobil listrik merusak hutan hujan.
Kritik buat Tesla - Stop pertambangan nikel di Sulawesi! - Demonstrasi menentang perusakan lingkungan demi mobil listrik di depan pabrik Tesla di Grünheide, Berlin, Jerman.
Berlin, 9 Maret 2024
Tanggal 10 Maret (Minggu) Selamatkan Hutan Hujan akan berdemonstrasi menentang perluasan pabrik Tesla di Grünheide, Jerman. Kami anggap benar, bahwa penduduk Grünheide telah menyatakan menentang perluasan pabrik. Bersamaan dengan itu kami mengingatkan akan kebutuhan sumber daya yang besar bagi mobil listrik. Dalam kendaraan tersebut disamping litium, kobalt dan berbagai bahan baku lainnya, terdapat 30-50 kg nikel dan itu hanya di baterainya saja. Pemasok utama nikel adalah Indonesia.
Banyak pertambangan dan pabrik pengolahannya terdapat di kawasan hutan hujan yang menyebakan konflik lahan yang tinggi dan mencemari udara, tanah, sungai dan laut. Kerakusan Tesla akan bahan baku sangat menyebabkan rusaknya ekosistim tropis dan sumber kehidupan manusia di Afrika, Asia dan Amerika Selatan.
„Dampaknya di Indonesia sudah sangat terasa: Hutan hujan dimusnahkan, lahan pertanian dirusak dan tempat penangkapan ikan diracun“, ujar Marianne Klute, ketua Selamatkan Hutan Hujan dan pakar Indonesia. „Perlombaan global yang konon atas nama pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan adalah sangat keliru. Sebab konsumsi terhadap sumber daya semakin meningkat, sehingga merusak biodiversitas, iklim dan menyengsarakan kehidupan manusia di negara-negara penghasil.“
Muhammad Al Amien, koordinator Aliansi Sulawesi, mengatakan: „Aliansi Sulawesi mendukung para aktivis lingkungan di Berlin yang mengkritik pembangunan pabrik mobil listrik dengan merusak hutan. Karena masyarakat di Sulawesi merasakan dan mengalami langsung dampak dari pertambangan nikel untuk menyuplai bahan baku pabrik mobil listrik.
Hutan hujan, habitat biodiversitas endemik Sulawesi di rusak. Sungai sumber air masyarakat dicemari logam berat, laut dicemari lumpur bekas tambang. dan masyarakat dimiskinkan. Bahkan saat ini ada perempuan di Sulawesi Tenggara dikriminalisasi karena melindungi hidupnya dari tambang nikel. Pelanggaran HAM dan perusakan lingkungan adalah fakta dari ekspansi tambang nikel untuk kendaraan listrik.
Oleh karena itu, kami menuntut kepada produsen mobil listrik seperti Tesla milik Elon Musk, BMW dan Volkswagen untuk melindungi iklim, mematuhi prinsip-prinsip HAM, melindungi lingkungan hidup dan biodiversitas termasuk perlindungan hutan hujan harus diutamakan dari pada kepastian pasokan industri dengan bahan baku. Meningkatkan produksi mobil listrik adalah sangat tidak bertanggung jawab dan akan memperburuk dampak bagi ekologi dan sosial.“
Guadalupe Rodriguez, juru kampanye Selamatkan Hutan Hujan, mengatakan: „Perusakan yang disebabkan nikel bukan hanya ada di Indonesia. Percepatan pertumbuhan pertambangan metal bagi produksi mobil listrik terdapat juga di belahan bumi lainnya, seperti pertambangan tembaga di Ekuador atau litium di Chili. Untuk itu kepemilikan kolektif dari banyak masyarakat adat di seluruh dunia dijarah semena-mena.“
Perluasan pabrik raksasa Tesla berpengaruh langsung pada politik ekonomi Indonesia, dimana Indonesia ingin menjadi produsen utama nikel untuk baterai mobil. Untuk itu dalam waktu singkat dibangunlah berbagai pertambangan baru dan kawasan khusus yang luas bagi industri nikel di Sulawesi, kepulauan Maluku dan Papua, yang mana perusahaan dari China mengolah bijih nikelnya. Sejak 2017 telah disiapkan pembangunan 30 peleburan nikel dan pabrik baterai berbahan nikel, sebagian sudah berjalan dan sebagian lagi masih direncanakan. Hampir 700.000 hektar hutan hujan sudah diberikan kepada perusahaan tambang nikel. Di kawasan khusus industri nikel, hak-hak pekerja diabaikan. Hal ini membuat kondisi kerja yang buruk.
„Warga Grünheide telah bersepakat menolak Tesla. Jika dewan kota Grünheide menyetujui dan menyatakan stop perluasan, maka dewan kota juga melakukannya demi pelestarian Hutan Hujan“, ujar Marianne Klute.
Bersama mitra kami Aliansi Sulawesi, kami menyatakan „Stop pertambangan nikel! Selamatkan hutan hujan dan lindungi masyarakat di Sulawesi!“
Kontak:
- Marianne Klute akan berada langsung di Grünheide. Telp.: +49 40 228 510 831 (kantor und phone mobil)
Foto
- Nickelabbau in Morowali auf Sulawesi, Indonesien (c) WALHI Sulsel
- Nickelmine von Vale (c) WALHI Sulsel
- Nickelschlamm im Meer bei Morowali (c) JATAM Sulteng
Kutipan lainnya
Moh Taufik, koordinator mitra kami JATAM Sulteng, sebuah jaringan yang menentang pertambangan di Sulawesi Tengah: „Pertambangan terletak hingga Cagar Alam Morowali yang merupakan tempat tinggal anoa (sapi terkecil di dunia), maleo senkawor dan krabuku sulawesi. Tailing dari tambang nikel dibuang ke wilayah „Segitiga Emas“ yang kaya akan terumbu karang, sehingga mengeruhkan laut. Penangkapan ikan dibanyak tempat tidak mungkin lagi. Aksi protes karena kehilangan sumber kehidupan masyarakat kerap dihadang pihak keamanan dengan kekerasan. Masyarakat adat dan penduduk miskin selalu diancam dengan penjara.““
„Tanggal 24 Desember 2023 tewas 20 pekerja akibat peleburan nikel yang meledak di kawasan industri nikel Morowali. Sedikitnya diantara 38 korban lainnya mengalami luka parah. Ledakan terjadi saat pekerjaan perbaikan pada tungku peleburan. Kebakaran muncul saat beberapa tangki oksigen meledak. Kecelakaan di peleburan nikel bukanlah hal yang jarang terjadi.“
Marianne Klute: „Pertambangan nikel terjadi dibalik meningkatnya remiliterisasi serta pembatasan kebebasan berpikir dan kebebasan pers. Tesla dan investor elektro mobilitas harus segera mengerti: Perlindungan biodiversitas dan iklim serta menghormati dan menjunjung tinggi HAM adalah mutlak.“
Guadalupe Rodriguez: „Akhir tahun 2023 kami telah melihat sendiri di Sulawesi, bagaimana perempuan di sana melibatkan diri ke kelompok-kelompok untuk menghentikan pestanya perluasan pertambangan nikel di wilayah mereka. Mereka membutuhkan lahannya untuk berkebun tanaman pangan. Di komunitas Loeha dan Ranteangin (kecamatan Towuti, kabupaten Luwu Timur) petani perempuan terancam kehilangan lahannya karena perluasan proyek pertambangan, dimana proyek ini di beberapa tempat di wilayah yang sama telah menunjukkan dampak yang berbahaya.“
„Konsumsi kita dan perluasan pabrik raksasa seperti dari Tesla bukan hanya masalah di Jerman atau di Indonesia, melainkan masalah dunia, masalah kapitalisme yang berkedok „hijau“.“