Masyarakat Indonesia meminta bantuan Brasil untuk mencegah perusakan hutan hujan dan pelanggaran Vale
13 Jul 2023
Worthwile Voices: Tambang Nikel di Brasil dan Indonesia, adalah podcast oleh Jaringan Internasional Korban Dampak Vale (AIAAV) di Brasil. Dalam episode ini masyarakat di sebuah desa di Sulawesi meminta bantuan dari masyarakat Brasil.
Brasil dan dunia tahu tentang perusakan yang dilakukan Vale. Foto-foto lumpur yang dibuang perusahaan di kota Mariana dan Brumadinho jadi terkenal di seluruh dunia ketika dua bendungan jebol pada tahun 2015 dan 2019.
Tapi disamping kejahatan besar perusahaan di Brasil, ada pula kekerasaan sehari-hari yang dilakukan perusahaan untuk menekan komunitas lainnya yang menderita akibat tambangan nikel di Indonesia.
Worthwile Voices: Tambang Nikel di Brasil dan Indonesia, adalah podcast episode #18 oleh Jaringan Internasional Korban Dampak Vale (AIAAV) di Brasil.
Dalam episode ini, kita akan dengar permintaan petani desa di Sulawesi yang berusaha memohon bantuan dan solidaritas dari masyarakat Brasil, agar mata pencahariaan dan hutan Sulawesi dilindungi dari aktivitas Vale yang merusak lingkungan demi keuntungan pemegang saham.
Original bahasa portugis: https://www.atingidosvale.com/podcast/
Sejarah penggalian nikel besar-besaran oleh Vale di Sulawesi dimulai tahun 1968, ditandai dengan persetujuan konsesi antara pemerintah pusat dan perusahaan. Kini Vale memiliki konsesi kerja dengan luas lebih dari 118.000 hektar di keseluruhan pulau dan 70.000 hektar lainnya di selatan Sulawesi dimana penduduk Loeha Raya hidup.
Pertambangan Vale berada di gunung Lumereo, juga dikenal dengan Tanamalia Block, salah satu dari tiga gunung yang membatasi komunitas Loeha Raya dan kebun merica yang dimiliki ribuan petani sejak bergenerasi. Perusahaan tidak pernah berkonsultasi dengan penduduk tentang proyek tersebut, seperti yang tertera dalam Konvesi 169 Organisasi Buruh Internasional.
Dengan penebangan hutan hujan demi pertambangan, maka polusi udara dan air, berhentinya mata air dan besarnya dampak yang buruk bagi tanah, maka hal ini akan membunuh flora dan fauna endemis serta ekosistem danau Towuti.
Ada beberapa berita yang menyatakan bahwa pegawai Vale dan polisi telah mengancam petani jika mereka bergabung dalam aksi protes, mereka akan ditahan dan hasil panen mereka akan diambil alih perusahaan.
Menurut seorang anggota organisasi lokal, ada ketakutan akan resiko yang akan dialami bila warga protes. Tapi ada juga dukungan perjuangan yang datang dari luar daerah, termasuk kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi dari Brasil seperti the International Network of People Affected by Vale.
Kini penduduk mengorganisir sendiri untuk menyampaikan keluhan kepada pihak internasional dan juga kepada pemerintah Brasil - tempat lahirnya Vale, dimana sejarah panjang kekerasan dan kerusakan dimulai.