Aluminium: metal ringan tapi sangat berbahaya

Kaleng aluminium yang dipres © Ishikawa Ken / Flickr - CC BY-SA Dinding kaca toko Nespresso bergambar pertambangan bauksit © Langbein und Partner - Collage: Rettet den Regenwald Pencengkram pohon di hutan yang sudah gundul © Rainforest Action Network ( (CC BY-NC 2.0)

Di dalam kendaraan bermotor, elektronik dan kemasan: Aluminium konon bisa mempermudah kehidupan. Tapi pertambangan bauksit dan pengolahan lanjutan menjadi aluminium sangat merusak hutan hujan: Hutan ditebang demi bauksit. Bagi pengolahan lanjutan yang membutuhkan energi besar dibangunlah PLTA raksasa dan tanah masyarakat adat tergenang lumpur merah beracun hasil kilang pabrik. Lingkungan tercemar.

Definisi: Apa itu aluminium?

Dinding kaca toko Nespresso bergambar pertambangan bauksit © Langbein und Partner - Collage: Rettet den Regenwald

Aluminium merupakan unsur ketiga yang paling sering ditemui (lambang kimia Al) dan logam yang paling banyak di kerak bumi. Logam ini terkandung seringnya sebagai aluminium silikat di tanah liat, gneis dan granit. Aluminium diekstraksi dari bijih bauksit. Negara produsen terpenting: Cina, Australia, Guinea, Brasil, India, Jamaika dan Indonesia.

Logam putih keperakan ini sangat ringan dan mudah dibentuk. Paduan logam aluminium sangat padat. Pada permukaan aluminium cepat terbentuk lapisan tipis aluminium oksida hasil reaksi dengan udara dan air. Lapisan ini berguna melindungi korosi.

Indonesia menambang bauksit di Kalimantan Barat, Riau, Bangka dan Sumatra Utara. Produksi bauksit sejak 2017 meningkat drastis (lima kalinya). Di Indonesia terdapat empat peleburan bauksit, delapan lainnya masih dalam pembangunan.

Untuk apa aluminium digunakan?

Pencengkram pohon di hutan yang sudah gundul © Rainforest Action Network ( (CC BY-NC 2.0)

Seperempat penggunaan aluminium di dunia dipakai di sektor pembangunan, seperempat lainnya di transportasi, teknik elektro, mesin, aluminium foil dan kemasan (2020). Di sektor kendaraan bermotor dan baterai listrik kebutuhan aluminium semakin meningkat.

Rata-rata 180 kg logam ringan ini digunakan di mobil konvensional. Yang lebih banyak mengandung aluminium adalah kendaraan off-road sport, mobil mewah dan mobil listrik.

Juga kemasan sekali pakai seperti kaleng makanan dan minuman mengandung aluminium. Selain itu aluminium sulfat digunakan sebagai antiperspiran di deodoran dan mengatur konsistensi krim dan komponen bagi obat-obatan.

Permintaan aluminium di tahun terakhir menanjak tajam, tapi dampaknya sangat berbahaya.

Kerusakan ekologis yang bagaimana yang diakibatkan aluminium?

Aluminium, si maut merah

Meskipun aluminium adalah logam yang paling banyak di kerak bumi, namun punya dampak buruk. Pertambangan bauksit, pengolahan dan kilang pabrik aluminium mentah sangat merusak lingkungan dan sangat boros energi. Recycling aluminium sebaliknya hanya membutuhkan 5% energi:

1. Penebangan hutan hujan untuk pertambangan bauksit

Sebagian besar cadangan bauksit ada di negara-negara hutan hujan. Untuk mencapai lapisan batuan yang tipis di bawah permukaan tanah, hutan hujan yang luas di  Australia, Indonesia, Brasil, Guinea harus ditebang dan tanahnya dikeruk. Di Porto Trombetas (Brasil) setiap tahunnya satu wilayah seluas 250 kali luas lapangan sepak bola ditebang demi pembangunan pertambangan bauksit.

2. Sampah produksi beracun

Aluminium diperoleh dari bauksit lewat proses kimia yang rumit. Setiap ton aluminium menghasilkan hingga empat ton lumpur merah beracun yang banyak mengandung zat besi. Lumpur merah ini ditampung dalam waduk yang besar dan terbuka. Namun waduk tempat pembuangan limbah ini sering bocor atau retak. Massa lumpur yang sangat korosif sering menggenangi seluruh desa. Logam berat beracun seperti timbal, kadmium dan merkuri (air raksa) merubah sungai-sungai yang dulunya jernih menjadi sungai mematikan. Meskipun tidak terjadi kecelakaan, tetap saja terjadi pencemaran lingkungan di udara, tanah dan perairan. Penduduk yang tinggal disekitar pertambangan dan  pabrik aluminium mengeluhkan air minum yang tercemar, penyakit kulit dan kematian ikan.

3. Pemakaian energi yang tinggi pada pengolahan lanjutan

Untuk menghasilkan satu ton aluminium diperlukan listrik sebesar 15 megawatt per jam - sebagai perbandingan lemari es satu pintu membutuhkan 45 hingga 130 watt per jam, artinya ini setara dengan 1.000.000 lemari es. Produksi aluminium yang memakan energi sangat besar secara ekonomis hanya menguntungkan bila harga listriksangat murah. Oleh sebab itu, sebagai contoh, di Brasil dibangun PLTA raksasa yang berakibat hutan hujan serta wilayah masyarakat adat harus digenangi air

Dampak buruk aluminium tidak hanya dirasakan negara-negara produsen. Tapi juga di produk sehari-hari kita. Logam ini mengancam kesehatan kita: Sulfat yang terurai dari aluminium foil, juga elemen aluminium di deodoran dan obat-obatan bisa mengendap di dalam tubuh kita dan diduga bisa menyebabkan kanker dan alzheimer.

Solusi apa yang ada? Barang tanpa kemasan: bagus

Aluminium ada dimana-mana di kehidupan kita sehari-hari. Produksi aluminium antara 2009 dan 2016 naik hampir 60% menjadi 58,3 juta ton per tahun - tak terkecuali untuk produksi barang kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu kita harus mencari solusi:

  1. Bikin sendiri dan kemas dengan bijak. Kemasan cemilan yang terbuat dari aluminium foil atau multi lapis. Cemilan sering orang bawa bila sedang berpergian. Dari pada membawa kemasan berbungkus aluminium foil, lebih baik menggunakan kotak makanan sendiri untuk menyimpan makanan. Juga hindari penggunaan kemasan minuman sekali pakai dan langsung dibuang. Lebih baik membawa botol minuman sendiri yang diisi dengan minuman buatan sendiri. Siapa yang melakukan ini, menghemat banyak sampah.
  2. Hindari kopi kapsul. Harga kopi kapsul lebih mahal dibanding kopi bubuk. Dan ini juga menjadi mahal bagi lingkungan hidup. Karena kapsul dari kopi ini menggunakan aluminium yang merusak lingkungan. Lebih baik minum kopi dari kopi bubuk yang disaring sendiri.
  3. Recycling. Memang orang tidak selalu bisa menghindari kemasan dari aluminium, karena, contohnya, kemasan obat-obatan banyak terbuat dari aluminium. Tapi kemasan aluminium obat-obatan ini bisa didaur ulang. Kita hanya perlu membuangnya di tempat sampah untuk plastik.
  4. Gunakan lagi, dari pada langsung dibuang. Rak piring dari aluminium, casing komputer dlsb. Banyak barang-barang rumah tangga mengandung bahan logam ini. Barang siapa membeli barang yang berkualitas tinggi, ikut membantu mengurangi penggunaan aluminium. Karena barang-barang berkualitas tinggi tahan lama, sehingga kita tidak perlu sering membeli.
  5. Berpergian tanpa mobil aluminium. Oleh karena dalam satu mobil mengandung 150 kg aluminium, maka berpergianlah tanpa menggunakan mobil melainkan sepeda, bis dan kereta.
  6. Sehat tanpa aluminium. Barang siapa ingin merawat badannya, gunakan kosmetik alami yang bebas aluminium atau menggunakan deodoran tanpa sulfat aluminium (contoh berbasis natron). Untuk obat-obat yang mengandung aluminium (contohnya mengobati mulas) para apoteker bisa menganjurkan penggantinya. Dan sangat dilarang membungkus bahan makanan yang mengandung asam dengan aluminium foil. Sebab sulfat aluminium yang beracun bisa menjalar ke bahan makanan tersebut, demikian pernyataan Lembaga Penilaian Risiko Jerman.
  7. Mengajarkan dan menandatangani. Apa hubungannya kopi kapsul dengan perusakan hutan hujan? Meneruskan informasi dari website kami berarti menolong menerangkan bahaya aluminium. Bila permintaan atas aluminium menurun, bisa menyebabkan perusahaan berpikir mencari jalan keluar yang benar. Petisi online turut memberikan tekanan tambahan.

 

Pesan buletin kami sekarang.

Tetap up-to-date dengan newsletter gratis kami - untuk menyelamatkan hutan hujan!