Bebaskan burung-burung tangkapan
Di Indonesia berkembang pesat perdagangan burung ilegal. Hutan-hutan menjadi sepi, karena pemburu menangkap begitu banyaknya hewan. LSM FLIGHT berjuang menentang para kriminal, membuat tekanan kepada politk dan menyadarakan manusia akan kecintaan pada burung yang seharusnya hidup di alam bebas, bukan di kandang.
Ikhtisar proyek
Topik proyekHewan
Tujuan proyek Lindungi burung-burung; Hentikan perdagangan burung dan hewan liar
Kegiatan Pelacakan perdagangan hewan liar
Lubuk Linggau, Sumatra: Richard dan Bobby membuntuti empat mobil yang bergerak menuju pelabuhan laut Bakauheni, Lampung. Ke dua pemuda itu tidak mencolok perhatian di tengah padatnya lalu lintas. Itu harus mereka jaga, karena mereka aktivis lingkungan, lebih tepatnya pelindung burung dari LSM FLIGHT – Protecting Indonesia’s Birds. Mereka mendapat petunjuk bahwa penangkap burung kriminal hari ini menyelundupkan tangkapannya lewat pelabuhan Bakauheni. Berjam-jam mereka memantau kendaraan tersebut. “Kami turut merasakan penderitaan burung-burung itu”, ujar Richard dan Bobby. Jalan yang bergelombang dan berlubang serta udara panas menambah berat pekerjaan mereka.
Di pelabuhan sudah menunggu rekan kerja mereka dari FLIGHT yang didampingi polisi yang sudah diberi kabar. Ke empat kendaraan itu harus berhenti dan diperiksa. Di bagasi mobil petugas mendapatkan lusinan kotak kardus dan kandang yang penuh berisi burung-burung dari hutan Sumatra. Ada burung delimukan zamrud, trogon ekor biru bahkan seekor beluk jampuk muda. Selebihnya adalah burung-burung berkicau, penangkap lalat berwarna kuning, hijau dan biru serta burung turdidae dan nectariniidae.
Kebanyakan burung yang ditangkap di Sumatra itu dimasukan ke dalam kotak kardus, kandang atau bahkan botol plastik, saling berhimpitan, dan dikirim ke Jawa. Di sana dijual di pasar burung – jika mereka masih hidup.
Satu juta burung liar tiap tahunnya dicuri dari hutan Sumatra
Pelindung hewan dalam rangka sebuah studi telah menghitung di tiga pasar burung di Jakarta ada lebih dari 19.000 burung, banyak diantaranya dari jenis yang terancam punah dan dilindungi. Burung cendrawasih yang sangat elok dari Papua, burung rangkong dari Kalimantan dan Sulawesi, kakatua, beo dan bahkan kasuari.
Indonesia adalah rumah bagi kebanyakan jenis burung. Ilmuwan telah mencatat 1615 jenis, 419 diantaranya endemik. Sebagai perbandingan: Di Eropa hanya terdapat 430 jenis burung. Oleh karena itu penebangan hutan hujan akan mempersempit habitat hewan, belum lagi pemburuan dan penyelundupan membuat keadaan semakin parah. Kerugian tak terhitung, karena burung sangat penting bagi perkembangbiakan pohon.
Para pemburu burung menjual tangkapannya terutama di pasar lokal, tapi juga perdagangan ini di dunia internasional sangat menguntungkan. Perdagangan hewan liar tumbuh sumbur dan lahan empuk bagi jaringan mafia. Satu juta burung liar tiap tahunnya dicuri dari hutan Sumatra. Tradisi dan orang rakus keuntungan membuat jadi sunyi di hutan.
Pemberantasan perdagangan hewan liar dan penyelundupan
LSM FLIGHT sudah sejak 2018 memburu para penangkap burung ilegal, karena banyak aktivisnya pernah bekerja di LSM Scorpion. Pengalaman mereka sejak bertahun-tahun cukup untuk memberantas perdagangan hewan liar dan penyelundupan.
Para pelindung alam sering mendapatkan petunjuk, polisi menangkap penjahat, FLIGHT mengambil alih burung-burung yang disita dan melepaskannya di wilayah lindung. Antara 2018 dan 2021 LSM ini telah membebaskan sekitar 140.000 burung.
Hasil kerja kami membuat pedagang berhenti berdagang, karena kini mereka takut dipenjara dan bangkrut”, ujar Marison Guciano, pendiri dan direktur mitra kerja kami FLIGHT.
FLIGHT telah membuat “daftar hitam” penyelundup dan penangkap burung serta mengungkap rute penyelundupan. Selain itu LSM ini menekan politisi agar pasar burung ditutup. Selama pasar terus buka, perdagangan burung dan pemburuan liar terus berlanjut.
Di Jawa memelihara burung adalah tradisi. Disetiap satu dari tiga rumah tergantung sangkar burung. Laki-laki baru bisa dibilang laki-laki bila ia mempunyai istri, rumah, kuda, keris dan burung. Padahal burung adalah lambang kehidupan yang harmonis dengan alam.
FLIGHT berusaha merubah pandangan ini. “Kampanye kami menyuarakan cinta pada burung”, ungkap Marison Guciano. Aktivis FLIGHT membuat video dan datang ke sekolah-sekolah dengan tujuan agar anak-anak mencintai burung di alam bebas.
Jika Anda ingin mendukung tujuan ini dengan donasi, silahkan klik “Hewan”.