Tangkap penebang kayu di hutan!
Penebang kayu merusak hutan yang berharga di provinsi Kelantan (Malaysia). Masyarakat adat Temiar membuat barikade untuk menghindari penjarahan alam mereka. Pemerintah melakukan represi terhadap masyarakat damai. Tolong bantu masyarakat Temiar dengan tandatangan Anda!
seruanKepada: Pemerintahan Malaysia dan negara bagian Kelantan
“Penebang kayu merusak hutan yang berharga di Kelantan. Tolong hentikan penjarahan alam dan pengrusakan hutan masyarakat Temiar.”
Di bagian utara Malaysia hutan hujan lebat meyelimuti gunung dan lembah. Disana tinggal masyarakat adat Temiar yang menghargai alamnya. Namun perebutan areal di provinsi Kelantan mengancam hutan hujan dan mata pencaharian masyarakat Temiar. Penebang kayu terus masuk lebih dalam lagi ke Balah Forest Reserve dan mengabaikan masyarakat Temiar yang hidup disana sejak jaman dahulu. Bahkan pemerintah mengabaikan hukum tradisi masyarakat adat dan memberikan izin pembukaan hutan. Lebih dari setengah kawasan hutan di Kelantan telah dirusak.
Masyarakat Temiar berontak dan menjagai tanahnya. Untuk itu mereka telah membuat beberapa barikade. Mereka membangun palang pembatas, pondok-pondok dan membentangkan poster-poster. Ratusan perempuan, pria dan anak-anak berprotes bersama dan hanya mengijinkan masyarakat setempat keluar masuk wilayah. Pada pemblokiran di Simpang Petei, sebuah truk dengan muatan 300 ton gelondong kayu berhasil dicegah.
Pemerintah menjawab dengan kekerasan. Beberapa barikade dibongkar, lusinan pemprotes ditangkap. Diduga terjadi tembakan peringatan. Beberapa barikade dibakar. Pada aksi pembersihan di bulan Januari lalu, dua jurnalis dari Chanel News Asia ditahan. Seorang darinya melaporkan bahwa dirinya sangat diintimidasi oleh petugas kehutanan.
Penelitian An Insight to the Kelantan Timber Industry menyatakan industri kayu sebagai rentan korupsi. Pembagian konsensi tidak jelas. Perusahaan penebang kayu bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan.
Masyarakat Temiar tidak membiarkan dirinya digusur: Tanpa tanahnya bisa jadi budayanya lenyap. Oleh karena itu mereka memetakan tanahnya, menuntut di pengadilan dan memblokir jalan penebang kayu.
Tolong dukung perjuangan masyarakat Temiar.
Latar belakangInformasi menarik bisa dilihat disini (dalam bahasa inggris)
Audio: http://www.bfm.my/siti-zabedah-sophine-tann-temiar-community-and-the-forest.html
Video: http://www.thestartv.com/episode/orang-asli-group-wants-mb-to-meet-them-over-land-issue/
Banjir adalah dampak dari pengundulan hutan
Aktivis lingkungan berpendapat bahwa penjarahan alam sebagai penyebab banjir besar di tahun 2014, ketika 200.000 penduduk kehilangan rumahnya dan 21 lainnya tewas: Saat hujan lebat, air menyeret segalanya dari lereng yang sudah gundul.
Kepada: Pemerintahan Malaysia dan negara bagian Kelantan
Yang terhormat Bapak Md Anizam Ab Rahman Kelantan, yang terhormat Bapak Mohd Amar Nik Abdullah dan yang terhormat Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak,
saya resah dan gusar karena pemerintah negara bagian Kelantan mendukung industri kayu yang merusak hutan hujan demi kepentingan uang. Hutan sudah sejak dulu menjadi tempat tinggal masyarakat adat Temiar.
Lebih dari setengah hutan hujan di Kelantan sudah ditebang dan digantikan dengan perkebunan sawit dan karet. Monokultur ini tidak memberikan kesempatan bagi hewan dan masyarakat adat untuk hidup.
Penebangan hutan hujan demi uang cepat mempunyai dampak buruk panjang bagi Kelantan, Malaysia dan seluruh dunia. Penebangan ini juga merusak budaya masyarakat adat Temiar yang hanya bisa melihat bagaimana tanah mereka dicuri dan dirusak.
Saya memohon Anda dengan sangat untuk mengakhiri invasi atas hutan, hewan dan hak-hak masyarakat Temiar
Dengan hormat