Kamboja: pohon-pohon ini harus tetap tumbuh disana!

Seorang biksu telah menandai sebuah batang pohon dengan kain berwarna oranye dan mencatatnya di peta Para biksu juga berupaya sekuat tenaga melindungi pohon rimba di lembah Areng. Foto: Mother Nature (© Mother Nature)
110.114 Pendukung

Delapan aktivis lingkungan di Kamboja ditangkap, karena mereka melindungi pohon-pohon mereka. Dengan perlawanan yang gigih penduduk desa hingga kini berhasil menghindari penebangan pohon-pohon mereka. Tolong Anda dukung para aktivis hutan

seruan

Kepada: Bapak Fan Jixiang, ketua umum Powerchina

“Jangan membangun waduk di lembah Areng di barat daya Kamboja. Karena lembah ini terlindungi dan memiliki spesies yang luar biasa banyaknya.”

Membaca surat

„Kami tidak akan menyerah – sampai pembangunan waduk benar-benar dihentikan!“ Kalimat yang diucapkan oleh wakil masyarakat adat Ven Vorn menggambarkan perjuangan 1500 masyarakat adat yang sudah berlangsung hampir 2 tahun: Mereka ingin melindungi tempat tinggalnya di lembah Areng dari kerusakan akibat pembangunan waduk. Untuk itu mereka siap mengambil resiko diancam dan bahkan ditangkap polisi beserta aparat keamanan lainnya.

Delapan masyarakat adat dan aktivis lingkungan pada tanggal 16 September 2014 ditangkap sesaat karena mereka telah memblokir jalan masuk menuju lembah Areng. Sejak pertengahan Maret penduduk menutup jalan menuju lembah bagi perusahaan Sinohydro. Perusahaan ini termasuk dalam konglomerat asal RRT yaitu Powerchina dan merupakan perusahaan ketiga yang ingin membangun pembangkit tenaga listrik di lembah Areng. Dua perusahaan sebelumnya telah mundur dari proyek tersebut.

Akan tetapi penduduk di lembah itu tidak akan menyerah: Untuk melakukan perlawanan mereka telah bergabung bersama aktivis dari Mother Natur dan jaringan biksu dan telah menyampaikan protesnya di ibu kota Kamboja – Phnom Penh. Disana mereka dicegat oleh polisi beserta aparat keamanan lainnya.

Untuk pembangunan waduk maka 20.000 hektar hutan hujan harus digenangkan – setengah darinya terletak dalam reservat alam yang dilindungi. Wilayah tersebut banyak didiami oleh jenis-jenis hewan langka, seperti buaya siam, gajah dan leopard dahan. 1500 mayarakat adat harus digusur dari daerahnya yang turun temurun sejak ratusan tahun sudah didiami mereka.

Untuk melindungi lembahnya penduduk desa telah mencanangkan sebuah proyek ekowisata dan para biksu menandai pohon-pohon besar.

Para aktivis lingkungan telah menyampaikan petisi kami kepada Powerchina. Kami mengumpulkan sumbangan bagi para aktivis dan perlindungan pohon.

Latar belakang

Informasi berikutnya dalam bahasa inggris:

Di Homepage dari organisasi mitra kami Mother Nature di Kamboja akan Anda temui informasi dengan tema-tema sebagai berikut:

* Aksi dari gerekan perlawanan

* Penandaan hutan rimba oleh jaringan biksu budha

* Proyek ekowisata yang direncanakan oleh penduduk lembah Areng bersama Mother Nature

* Publikasi di media tentang lembah Areng, perencanaan pembangunan waduk dan aksi-aksi

Selain itu:

Kesimpulan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Lembar daftar merah: Ikan arwana asia, leopard dahan, buaya siam

Surat

Kepada: Bapak Fan Jixiang, ketua umum Powerchina

Yang terhormat Bapak Fan,

perusahaan Anda Sinohydro Resources berencana membangun pembangkit tenaga listrik di pegunungan Kardamom di wilayah baratdaya Kamboja. Untuk itu sungai Areng dibendung dan 20.000 hektar hutan hujan digenang. Setengah dari wilayah waduk itu terletak di reservat alam hutan kardamom yang dilindungi.

Anda pasti tahu bahwa lembah Areng termasuk salah satu wilayah yang terkaya dengan spesiesnya di Asia Tenggara – wilayah ini merupakan habitat bagi berbagai hewan dan tumbuhan yang langka. Diantaranya bahkan terancan punah seperti gajah asia, buaya siam, eopard dahan, ikan arwana dan mentok rimba. Pembangunan waduk ini menyebabkan 1500 masyarakat adat harus digusur dari tanah tempat tinggalnya yang selama ini mereka jaga dengan pola hidup tradisinya.

Hutan lindung Kardamom tidak pantas digunakan bagi pembangunan pembangkit listrik tenaga air. Itu sebabnya dua perusahaan Cina sebelumnya telah angkat tangan dari rencana waduk ini. Di bulan Febuari China Guodian telah menarik diri – karena besarnya tekanan publik, dan juga karena proyek ini „secara ekonomis tidak menguntungkan.“ Disamping besarnya kerusakan lingkungan juga biaya pembangunan waduk sangat tinggi, sementara daya pembangit listrik tenaga air yang direncanakan dengan 108 Megawatt adalah sedikit. Tahun 2011 perusaahan China Southern Power Grid angkat tangan setelah adanya hasil dari AMDAL. Perusahaan tersebut menambahkan bahwa tanggung jawab mereka sebagai pihak pelaksana pembangunan terhadap kerusakan lingkungan akibat pembangunan waduk adalah sangat besar.

Di Homapage Powerchina Anda menekankan bahwa harmoni antara manusia dan alam merupakan filosofi dari moral perusahaan Anda. Dan bahwa Anda akan menyelaraskan hubungan antara pertumbuhan perekonomian dan pembangunan kemanusiaan bersama-sama.

Selain itu perusahaan Anda mematuhi standart lingkungan hidup dan sosial yang dikeluarkan Weltbank. Namun waduk Areng Cheay tidak mematuhi peraturan ini. Sebab waduk ini akan merusak alam yang dilindungi dan masyarakat adat seharusnya memberikan „persetujuan bebas dan terinformasi“.

Tolong Anda pikirkan, bahwa bukan saja penduduk di lembah Areng yang menolak bendungan ini, tapi juga seluruh rakyat Kamboja serta aktivis lingkungan dan aktivis HAM dari seluruh dunia. Karena waduk ini akan selamanya merusak kekayaaan alam yang langka ini.

Oleh karena itu kami memohon agar Anda menghentikan proyek waduk Anda di lembah Areng dan turutlah andil dalam melestarikan hutan hujan bagi penduduk setempat.

Dengan hormat

Pesan buletin kami sekarang.

Tetap up-to-date dengan newsletter gratis kami - untuk menyelamatkan hutan hujan!