Hutan di Kongo ditebang - Lindungi pelindung alam!
Gorila, bonobo, okapi - Republik Demokratik Kongo adalah salah satu negara yang memiliki biodiversitas terbesar di dunia. Tapi penebangan kayu ilegal menjadi ancaman serius. Oleh karena itu penduduk setempat berjuang melindungi alam dan HAM yang berujung pada penyiksaan dan penahanan mereka.
seruanKepada: Menteri Lingkungan Hidup dan Pengembangan Berkelanjutan Republik Demokratik Kongo, surat tembusan kepada donatur internasional CAFI, pemerintah Jerman
“Akhiri pengintaian, penangkapan, intimidasi dan penindasan aktivis hutan dan HAM. Perkuat perlindungan lingkungan.”
Cekungan Kongo memiliki luas hutan hujan yang terluas ke dua di dunia. 60 persen darinya berada di Republik Demokratik Kongo - ini menjadikan RD Kongo sebagai negara mega dengan keanekaragaman hayati. Presiden Felix Tshisekedi memuji negara ini sebagai „negara solusi“ dalam memerangi krisis iklim dan keanekaragaman hayati. Donatur internasional seperti Jerman dan Uni Eropa membantu negara ini dengan jutaan euro.
Sejumlah besar perempuan dan laki-laki pemberani, terutama dari kelompok-kelompok masyarakat adat dan lokal, berjuang melindungi hutan demi kesejahteraan hidup kita.
Namun pemerintah Kongo tidak turut mendukung perjuangan mereka:
1. Aktivis hutan dan HAM diintimidasi, ditindas, dimata-matai dan ditahan oleh perusahaan, pihak individu yang berkuasa, militer, polisi, kejaksaan dan pengadilan.
Contoh kasus yang aktual: Pada November lalu di provinsi Maniema pengadilan memvonis pelindung lingkungan hidup Yahya Mirambo Bin Lubangi dengan enam bulan penjara dan denda uang yang besar. Yahya bekerja bagi organisasi lokal SOCEARUCO yang berjuang memerangi penebangan pohon ilegal, terutama pohon sonokeling.
2. Pemerintah tidak mentaati peraturan-peraturan di sektor kehutanan yang melindungi alam dan hak-hak masyarakat adat. Begitulah sehingga moratorium yang berlaku sejak 2002 tentang konsesi penebangan baru tidak mampu menghentikan praktek ilegal dan penyelundupan kayu.
Hasil: Hampir tidak ada negara lain yang menebang hutan lebih banyak
SuratKami menuntut pemerintah untuk serius menghentikan ancaman dan penangkapan pelindung lingkungan dengan jalan menjamin perlindungan mereka“, ujar Josué Aruna, direktur eksekutif dari jaringan Congo Basin Conservation Society.
Kepada: Menteri Lingkungan Hidup dan Pengembangan Berkelanjutan Republik Demokratik Kongo, surat tembusan kepada donatur internasional CAFI, pemerintah Jerman
Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang terhormat,
Republik Demokratik Kongo merupakan salah satu negara yang memiliki biodiversitas terbesar di dunia. Pemerintahan Anda memuji negara RD Kongo sebagai „Negara Solusi“ dalam memerangi krisis iklim dan punahnya keanekaragaman hayati.
Tapi penebangan kayu ilegal menjadi ancaman serius.
Banyak perempuan dan laki-laki pemberani berjuang demi perlindungan lingkungan hidup dan penegakan HAM. Tapi sungguh sayang, perjuangan mereka bagi kesejahteraan seluruh rakyat terutama alam dan generasi mendatang, mendapat tantangan keras dari pemerintah. Mereka ditindas, ditahan dan dihukum dengan tidak adil.
Kami memohon Anda: Perkuat perlindungan hutan dan pejuangnya.
- Beritahukan pihak keamanan, jawatan hukum dan kehutanan di semua provinsi untuk menghentikan segala bentuk penangkapan, penyelidikan, intimidasi dan penindasan pelindung lingkungan di seluruh wilayah Kongo. Sebab tanpa mereka tujuan negara RD Kongo mencegah krisis iklim, melestarikan biodiversitas dan pengentasan kemiskinan tidak bisa dicapai.
- Bekerja-samalah dengan pelindung lingkungan menghentikan eksploitasi sumber daya alam dengan ilegal dan korupsi.
- Akui peran pelindung lingkungan sebagai mitra berarti bagi pelaksanaan perjanjian internasional tentang perlindungan iklim dan biodiversitas.
Hormat kami
Pertanyaan dasar: Mengapa biodiversitas sangat penting?
Biodiversitas atau keragaman biologis meliputi tiga bidang yang sangat berkaitan satu sama lain: Keaneka ragaman hayati, keragaman genetik didalam spesies tertentu dan keragaman ekosistem, contohnya, hutan atau laut. Setiap jenis merupakan bagian dari ikatan hubungan yang sangat kompleks. Satu spesies punah, maka akan berpengaruh pada spesies lainnya dan keseluruhan ekosistim.
Kini di seluruh dunia terdapat hampir dua juta spesies. Para ahli memperkirakan jumlahnya masih jauh lebih banyak lagi. Hutan hujan tropis dan terumbu karang termasuk dalam ekosistem yang paling beragam dan yang paling kompleks dan terorganisir di dunia. Hampir setengah dari seluruh spesies flora dan fauna hidup di hutan tropis.
Keragaman biologis itu sendiri layak dilindungi dan selain itu juga sumber kehidupan kita. Kita tiap hari mengkonsumsi bahan makanan, air minum, obat-obatan, energi, pakaian atau bahan bangunan. Ekosistim yang utuh menjamin penyerbukan tanaman dan kesuburan tanah, melindungi kita dari bencana alam seperti banjir atau longsor, membersihkan air dan udara serta menyimpan CO2 yang merusak iklim.
Alam adalah rumah dan sekaligus tempat spiritual masyarakat adat. Mereka adalah pelindung hutan hujan yang terbaik, karena khususnya ekosistem yang utuh hanya bisa ditemui di habitat komunitas masyarakat adat.
Hubungan antara kehilangan alam dan penyebaran pandemi sudah diketahui jauh sebelum corona. Alam yang utuh dan beragam melindungi kita dari penyakit dan pandemi lainnya.
Dampak: Punahnya spesies, kelaparan dan krisis iklim
Keadaan alam di seluruh dunia menjadi buruk dengan dramatis. Sekitar 1 juta spesies flora dan fauna terancam punah di waktu dekat. Dalam daftar merah dari IUCN (Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam) saat kini terdapat 37.400 spesies flora dan fauna terancam punah – rekor yang menyedihkan! Para ahli menyebutnya sebagai kepunahan masal yang keenam dalam sejarah dunia. Percepatan punahnya spesies yang disebabkan manusia menjadi ratusan kali lebih cepat dibanding 10 juta tahun terakhir.
Juga berbagai ekosistem di seluruh dunia - 75% wilayah daratan dan 66% lautan - terancam. Hanya 3% ekologi yang masih utuh, contohnya sebagian wilayah Amazon, Cekungan Kongo dan sebagian hutan Papua. Wilayah yang paling terkena adalah ekosistim yang beraneka ragam seperti hutan hujan dan terumbu karang. Sekitar 50% seluruh hutan hujan dirusak dalam 30 tahun terakhir. Musnahnya karang bertambah banyak seiring dengan meningkatnya temperatur global.
Penyebab utama dari rusaknya biodiversitas secara masif adalah perusakan habitat, pertanian intensif, penangkapan ikan berlebihan, pemburuan liar dan pemanasan iklim. Sekitar 500 miliar USD tiap tahunnya dikucurkan untuk perusakan alam di seluruh dunia, contohnya untuk peternakan masal, subsidi minyak bumi dan batu bara, penebangan hutan serta penutupan lapisan tanah dengan bahan bangunan.
Hilangnya biodiversitas punya dampak sosial dan ekonomi yang besar. Pemerasan sumber daya alam berada di atas penderitaan juta manusia di negara-negara di selatan bumi. PBB hanya bisa mencapai 17 tujuan pembangunan yang berkelanjutan, contohnya memerangi kelaparan dan kemiskinan, bila biodiversitas di seluruh dunia dijaga dan digunakan secara bekelanjutan demi generasi yang akan datang.
Tanpa pelestarian biodiversitas perlindungan iklim juga terancam. Perusakan hutan dan tegalan - keduanya penting untuk menyimpan CO2, - membuat iklim semakin panas.
Solusinya: Lebih sedikit berarti lebih banyak!
Sumber daya alam tidaklah tanpa batas. Hampir dua bumi yang kita butuhkan sebagai manusia. Berdasarkan penggunaan sumber daya saat kini maka tahun 2050 nanti sedikitnya dibutuhkan tiga. Untuk mempertahankan kelestarian biodiversitas sebagai sumber kehidupan kita, kita harus terus meningkatkan tekanan pada politik. Dan masih banyak yang bisa kita lakukan lagi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan tip sehari-hari ini orang juga bisa melindungi biodiversitas:
- Lebih sering tumbuhan: lebih banyak makan sayuran dan tahu atau paling baik tanpa daging sama sekali! Sekitar 80% lahan pertanian di dunia digunakan untuk peternakan dan penanaman tumbuhan untuk pakan hewan.
- Regional dan bio: bahan makanan yang dibuat secara ekologis mencegah penanaman monokultur yang luas dan penggunaan pestisida. Membeli produk regional selain itu menghemat energi yang besar!
- Hidup sadar: Butuhkah saya pakaian atau hanphone baru? Atau maukah saya membeli barang-barang bekas kebutuhan sehari-hari? Ada banyak alternatif dari produksi dengan minyak sawit dan kayu tropis! Hewan peliharaan tropis seperti burung atau kera adalah tabu! Sekarang hitunglah jejak ekologis kamu!
- Jadilah teman lebah: Di teras atau di taman lebah dan insek lainnya gembira atas tumbuhan yang beraneka ragam dan nikmat. Tapi tanpa punya tamanpun orang juga bisa aktiv di suatu proyek perlindungan alam di daerahnya.
- Mendukung protes: membuat tekanan pada politisi lewat demonstrasi atau petisi menentang pemanasan iklim atau mendukung perubahan agraria. Mereka bertanggung jawab juga atas perlindungan biodiversitas.
Studi dari organisasi internasional seperti Human Rights Watch menunjukkan sebuah kenyataan yang menyedihkan. Aktivis dan jurnalis tidak bisa bebas bekerja. Pejuang lingkungan di tempat melaporkan adanya banyak kasus pengintaian, penangkapan dan penindasan. Jumlah kasus yang tidak terdata bisa lebih banyak lagi.
Pemerintah sebaliknya malah berkali-kali mengancam benar-benar mencabut moratorium.
Malah pemerintah terus melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap cadangan minyak dan gas di wilayah hutan gambut Cuvette Centrale, di hutan hujan dan di Taman Nasional Virunga, meskipun pemerintah telah menghentikan lelang 30 konsesi.
Petisi ini tersedia dalam bahasa-bahasa berikut:
Bantulah kami mencapai 50.000: